Kesetaraan

Hingga saat ini masih banyak masyarakat kita yang belum berkesempatan meikmati pendidikan yang berkualitas sesuai dengan amanat undang-undang dasar kita. Banyak alasan mengapa mereka belut berkesempatan, antara lain: biaya pendidikan yang mahal, biaya transportasi yang mahal dan jauhnya jarak rumah ke sekolah terdekat.
Memang saat ini pemerintah telah meluncurkan dana pendidikan melalui program bantuan operasional sekolah (BOS). Namun kenyataannya, tidak banyak sekolah yang benar-benar membebaskan muridnya dari pungutan dengan berbagai macam alasan. Hal tersebut terjadi disinyalir karena adanya kebocoran dalam pendistribusian dana BOS tersebut. Bukan rahasia umum lagi jika dana BOS keluar maka kepala sekolah pusing mengatur pembagian jatah untuk oknum PLS dan oknum dari dinas pendidikan.
Kondisi seperti itu mengakibatkan program pemerintah "Wajib Belajar 9 Tahun" tidak dapat tercapai seratus perse, terbukti masih banyaknya anak-anak yang tidak mampu bersekolah karena alasan ekonomi.
Selain itu banyak masyarakat kita yang saat ini bermukim di pedesaan yang jauh dari jangkauan kendaraan umum, sehingga untuk menuju ke sekolah membutuhkan perjuangan yang tidak ringan, misalnya harus berjalan kaki puluhan kilometer atau naik ojek yang biayanya sangat mahal. Kondisi yang seperti itu juga mengakibatkan banyaknya generasi penerus kita tidak dapat bersekolah.
PKBM BAITUL ILMI sebagai lembaga swadaya masyrakat berusahauntuk membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan pendidikan yang murah namun berkualitas dengan medirikan program pendidikan kesetaraan, baik Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA) dengan orientasi program pendidikan keterampilan dan kecakapan hidup.