Kamis, 07 April 2011

Sambel Welut

Belut memang lezat... dimasak apa saja nikmat.... slh satu masakan belut yang paling saya sukai adalah sambel welut. Masakan khas orang jawa itu begitu terkesan dilidah, sampai beberapa hari rasanya masih teringat. Rasa gurih, pedas, hangat dan rasa khas yang nggak bisa dieritakan di sini keculi pembaca sendiri merasakan, wah... luar biasa. Berikut resep SAMBEL WELUT:

Bahan:
250 gram belut ukuran besar
minyak goreng

Bumbu:
Cabe sesuai selera
garam secukupnya
1 siung bawang putih
1 ujung jari kelingking kencur

Cara membuatya:
bersihkan belut, potong-potong sepanjang jari. goreng dengan api sedang hingga matang jangan kering-kering. angkat dan tiriskan. Setelah tiris dan agak dingin, pisahkan daging dengan durinya.
siapkan bumbu-2, seluruh bumbu diuleg, setelah bumbu halus, masukkan daging belut, lalu uleg kembali hingga seluruh bumbu dan belut lembut. Sambel welut siap dihidangkan. mudah bukan???? selamat mencoba

Mengenal Manfaat Belut

Belut (monopterus albus) selain lezat dikonsumsi ternyata banyak manfaatnya.

Penyedia Sumber Protein Hewani.

Protein belut sangat tinggi yaitu 18,4 gram/100 gram daging yang berarti setara dengan protein daging sapi yang 18,8 gram/100 gram daging, tetapi jauh lebih tiggi dari telor dan ikan air tawar lainnya. Protein belut sebagaimaa protein ikan, sangat mudah dicerna tubuh sehingga belut sangat cocok untuk segala umur mulai dari bayi usia 2 tahun hingga orang tua.

Sebagai Obat dan Pencegah Penyakit

Belut mengandung banyak zat gizi, vitamin, mineral dan kolesterol baik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kandungan gizi, mineral, vitamin dan kolesterol baik sangat berharga untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit seperti: anemia gizi, anemia darah, osteophorosis, rabun, alzeimer dini, bahkan kandungan argininnya mampu menekan pertumbuhan sel-sel kanker.

Memperkuat Tulang dan Gigi
Kandungan phospor dan kalsium yang cukup tinggi juga dapat memperkuat gigi dan tulang, sehingga dengan menkonsumsi belut dengan porsi yang cukup dan teratur dapat menjaga dari keropos tulang dan gigi.

Penambah Vitalitas dan Sumber Energi
Belut mengandung energi yang cukup tinggi, yaki 303 kkal pada setiap 100 gram daging belut, sehingga belut sangat cocok dipakai sebagai sumber energi. Kandungan zat besi pada belut juga tergolong tinggi, sehingga dengan mengkonsmsi belut dapat meningkatkan sel-sel darah merah yang berfungsi sebagai pembawa ksigen dan zat-zt makanan ke seluruh tubuh. Dengan tercukupinya oksigen dan zat-zat makanan ke seluruh bagian tubuh, menjadikan bdan tidak mudah lelah dan selalu bersemangat.

Bahan kosmetik

Protein sebagai zat pembangun juga berfungsi menggantikan sel-sel yang rusak. Vitamin A yang mencapai 1600 IU sangat diperlukan oleh mata dan kulit, sehingga mata terlihat lebih indah dan kulit terasa lebih halus. Kandungan zat besi yang tinggi juga mampu meningkatkan jumlah hemoglobin, sehinga kulit terutama kulit bibir dan pipi akan tampak lebih segar kemerah-merahan.
Minyak belut juga dipercaya dapat mengencangkan kulit sehingga kulit tidak kendur dan keriput.Selai itu minyak belut juga dipercaya secara tradisionil untuk memperbesar dan mengencangkan payudara bagi wanita dan memperbesar batang penis bagi laki-laki.


Pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Budidaya belut skala rumah tangga dapat utuk memenuhi kebutuhan keluarga sebagai lauk pauk yang lezat.

Komoditi Eksport
Budidaya belut skala ekonomi dapat meningkatkan penghasilan keluarga, bahkan jika ditekuni dan dapat berbudidaya dalam skala yang besar, tidak tertutup kemungkinan untuk dapat memenuhi permintaan kebutuhan belut dunia yang makin meningkat. Ekspor belut berarti juga meningkatkan devisa negara.

Mengenal Jenis-jenis Belut

Di dunia ini banyak jenis-jenis belut, namun jenis belut yang banyak dikenal di masyarakat Indonesia ada 3 jenis, yatu: belut sawah, belut rawa dan belut tambak/belut kali/belut muara.
Belut sawah biasa hidup di sawah dan di kali-kali kecil/selokan yang berlumpur. Ciri belut sawah antara lai: warna kulit lebh cerah, proporsi tubuh 1:20 yang artinya jika diameter tubuhnya 1 cm, maka panjangnya mencapai 20 cm. Belut sawah lebih tahan di lumpur dengan sedikit air. Mencapai usia dewasa kurang lebih 3 bulan. belut jenis in banyak dijumpai di pulau Jawa, Sumatera bagian barat, Madura, Bali dan Lombok.
Belut rawa biasa hidup di rawa-rawa. Warna kulit lebih gelap mendekati hitam, proporsi tubu 1:40, dan mecpai usia dewasa kurang lebih 4 bulan. Belut jenis ini banyak dijumpai di pulau Sumatera bagian timur dan Kalimantan.
Sedangkan belut tambak banyak dijumpai di pesisir utara pulau Jawa dan pesisir timur Sumatera, hidup di tambak-tambak dan muara sungai. Warna kulit putih hingga gelap dengan bintik-bintik menyerupai pasir di sekujur tubuhnya. Belut tambak memiliki ciri yang mencolok dibandingkan dengan kedua jenis di atas, yaitu sirip ekor lebih kelihatan menyerupai ujung pedang dan lipatan insang yang lebih banyak.
Soal rasa, belut sawah dan belut rawa tidak terlalu berbeda, sedangkan belut tambak dagig lebih kenyal dan lebih amis.